Monday, December 26, 2016

Seandainya

Seandainya bisa, aku ingin duduk diam di kepalamu. Mempelajari bagaimana pola pikirmu. Juga merasakan jadi kamu. Apakah semenyenangkan itu? Mengejar tanpa henti,  lalu pergi tanpa permisi. Menarikku ke duniamu, lalu kau usir paksa semaumu. Kau yg menanam bunga sampai mekar merah muda. Lantas kau biarkan ia layu mengering karena pengabaian berencana. Kau tau rasanya jadi aku? Pahit, lebih pahit dari jamu. Kau tak akan sanggup. Kau memang hanya handal menebar harapan. Terlebih harapan palsu berselimut rayuan. Aku menyesal jadi bodoh dan termakan tipuan.

No comments:

Post a Comment