Friday, November 20, 2015

Makalah PKN Civil Society (madani)


BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Apa makna demokrasi yang sebenarnya? sekalipun hampir setiap orang mengatakan kata demokrasi, khususnya setelah lahirnya era reformasi, kata demokrasi masih banyak disalahartikan. Sejak lengsernya orde baru ditahun 1998, demokrasi menjadi kosakata umum bagi siapa saja yang hendak menyatakan suatu pendapat. Dari kalangan cendikiawan hingga kalangan awam menggunakan kata demokrasi dengan pengertian atau pandangan masing-masing. Berbeda denagn masa lalu,demokrasi kini sudah menjadi milik semua orang dengan pemahaman yang berbeda. Seperi halnya agama, demokrasi banyak digunakan dan diungkapkan dalam perbincangan sehari-hari, tetapi banyak juga disalahpahami bahkan acap kali ia dikontraskan dengan agama, padahal prinsip-prinsip moral agama dapat bertemu dengan nilai-nilai demokrasi.
Budaya yaitu merupakan suatu pola sikap dan tingkah laku manusia dalam upaya beradaptasi dengan lingkungannya guna mempertahankan eksistensinya sebagai manusia. Sedangkan demokrasi berasal dari bahasa yunani, demos yang berati rakyat dan cratein yang berarti memerintah. Demokrasi berarti pemerintahan yang diselenggarakan oleh rakyat, maksudnya sistem pemerintahan yang rakyat memegang peranan yang menetukan, karena pemerintahan itu merupakan pemerintahan rakyat. menurut Abraham Lincoln,menyatakan bahwa demokrasi adalah suatu pemerintahan yang berasal darri rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. dalam negara demokrasi, rakyat memiliki hak dan kewajiban yang sederajat dalam ikut serta mengelola negara. Agar demokrasi bisa berjalan sebagaimana mestinya, setiap warga negara harus mau dan mampu bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, toleransi, adanya solidaritas mengakui kesederajatan, mengakui keanekaragaman dan bersedia mengadakan kompromi. Tanpa adanya sikap tersebut demokrasi tidak ada artinya.
Sejalan dengan pengertian tersebut budaya demokrasi dapat dipahami sebagai pola sikap dan tingkah laku serta orientasi politik yang bersumber pada nilai-nilai kerjasama saling menghargai, saling mempercayai, toleransi, adanya solidaritas mengakui kesederajatan, mengakui keanekaragaman dan bersedia mengadakan kompromi dalam mengelola pemerintahan negara guna mencapai tujuan negara yang sudah ditetapkan bersama dalam Undang-Undang Dasar.
Demokratisasi adalah suatu proses menuju terbentuknya sebuah demokrasi. Demokrasi yang dimaksud adalah terbentuknya negara yang demokratis dan sekaligus masyarakat yang demokratis. Pembicaraan mengenai masyarakat madani atau civil society tidak bisa lepas dari demokrasi dan demokratisasi. Untuk pertama kalinya istilah masyarakat madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat berupa pemikiran,seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.
Jadi disini akan dibahas tentang budaya demokrasi untuk menuju masyarakat madani. Bisa disimpulkan bahwa masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis. Masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat ikan dengan air.


  1. RUMUSAN MASALAH

  1. Apa yang dimaksud dengan budaya demokrasi ?
  2.  Macam-macam demokrasi apa saja yang ada di dalam budaya demokrasi ?
  3. Apa saja ciri-ciri negara yang menganut asas demokrasi ?
  4. Bagaimana proses demokratisasi menuju masyarakat madani ?
  5. Bagaimana karakteristik masyarakat madani ?
  6. Kendala apa saja yang dihadapi bangsa indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani ?
  7. Bagaimana mayarakat madani di indonesia dalam Paradigma dan Praktik ?


2.      TUJUAN  DAN MANFAAT
1.      Dapat mengetahui apa itu budaya demokrasi.
2.      Dapat mengetahui macam-macam demokrasi ada di dalam budaya demokrasi.
3.      Mengetahui ciri-ciri negara yang menganut asas demokrasi.
4.      Dapat mengerti apa itu proses demokratisasi menuju masyarakat madani.
5.      Mengetahui karakteristik masyarakat madani.
6.      Memahami kendala-kendala yang dihadapi bangsa indonesia dalam mewujudkan masyarakat madani.
7.      Mengerti masyarakat madani di indonesia dalam konsep Paradigma dan Pratik.


BAB II
PEMBAHASAN
  • PENGERTIAN BUDAYA DEMOKRASI
Dalam hal ini sudah dibahas di atas tentang pengertian budaya, yaitu merupakan pola sikap dan tingkah laku manusia dalam upaya beradaptasi dengan lingkungannya guna mempertahankan eksistensinya sebagai manusia. Sedangkan demokrasi berasal dari bahasa yunani, demos yang berarti rakyat dan cratein yang berarti memerintah. Demokrasi berarti pemerintahan yang diselenggarakan oleh rakyat, maksudnya sistem pemerintahan yang rakyat memegang peranan yang menetukan, karena pemerintahan itu merupakan pemerintahan rakyat. menurut Abraham Lincoln,menyatakan bahwa demokrasi adalah suatu pemerintahan yang berasal darri rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. dalam negara demokrasi, rakyat memiliki hak dan kewajiban yang sederajat dalam ikut serta mengelola negara. Agar demokrasi bisa berjalan sebagaimana mestinya, setiap warga negara harus mau dan mampu bekerjasama, saling menghargai, saling mempercayai, toleransi, adanya solidaritas mengakui kesederajatan, mengakui keanekaragaman dan bersedia mengadakan kompromi. Tanpa adanya sikap tersebut demokrasi tidak ada artinya.
Sejalan dengan pengertian tersebut budaya demokrasi dapat dipahami sebagai pola sikap dan tingkah laku serta orientasi politik yang bersumber pada nilai-nilai kerjasama saling menghargai, saling mempercayai, toleransi, adanya solidaritas mengakui kesederajatan, mengakui keanekaragaman dan bersedia mengadakan kompromi dalam mengelola pemerintahan negara guna mencapai tujuan negara yang sudah ditetapkan bersama dalam Undang-Undang Dasar.

  • MACAM-MACAM DEMOKRASI
·         Demokrasi Berdasarkan Cara Penyaluran Pendapat Rakyat dibedakan : a). Demokrasi langsung yaitu sistem demokrasi yang mengikutsertakan rakyat secara langsung dalam pemerintahan. Demokrasi langsung dalam penyelenggaraan pemerintahan dapat dilaksanakan jika jumlah penduduk relatif sedikit,wilayahnya btidak luas, dan masalah yang dibicarakan masih sederhana. b). Demokrasi tak langsung ( demokrasi perwakilan) yaitu sistem demokrasi yang tidak mengikutsertakan rakyat dalam pemerintahan secara langsung, melainkan melalui beberapa orang yang dianggap dapat mewakili seluruh rakyat. c). Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum, yaitu gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi tak langsung (demokrasi perwakilan). Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di DPR, tetapi kerjanya DPR dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum. Referendum adalah pemungutan suara rakyat untuk mengetahui kehendaknya secara langsung.
·         Demokrasi Berdasarkan Titik Berat Masalah Yang Diatur dibedakan : a). Demokrasi formal yaitu demokrasi yang menitikberatkan persamaan bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi. b). Demokrasi material yaitu demokrasi yang menitikberatkan persamaan dibidang ekonomi, sedangkan persamaan kedudukan di bidang politik diabaikan. c). Demokrasi gabungan yaitu demokrasi yang mengambil sisi baik dari demokrasi formal dan demokrasi material untuk digabungkan.
·         Demokrasi Berdasarkan Hubungan Antar Alat Kelengkapan Negara dibedakan : a). Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer. b). Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan.
·         Demokrasi Berdasarkan Paham atau Prinsip dibedakan: a). Demokrasi liberal, yaitu demokrasi yang didasari dan dijiwai oleh paham yang menekankan pada kebebasan individu dengan mengabaikan kepentingan umum. Demokrasi leberal disebut juga demokrasi kapitalis, karena dalam pelaksanaan demokrasi kaum kapital selalu menang karena pengaruh uang untuk mempengaruhi dan menguasai opini politik. b). Demokrasi sosialis yaitu demokrasi yang didasari da dijiwai oleh paham sosialis/komunis. c).Demokrasi pancasila yaitu demokrasi khas indonesia yang bersumberkan pada tata nilai sosial budaya bangsa indonesia. Demokrasi pancasila didasari dan dijiwai paham pancasila yang berasaskan musyawarah untuk mufakat.
·         CIRI-CIRI NEGARA YANG MENGANUT ASAS DEMOKRASI
Sistem pemerintahan negara yang menganut asas demokrasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1)      Memiliki lembaga perwakilan atau dewan perwakilan rakyat sebagai badan atau majelis yang mewakili dan mencerminkan kehendak rakyat.
2)      Untuk mengangkat dan menetapkan anggota majelis dilaksanakan pemilu untuk jangka waktu tertentu.
3)      Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan atau majelis yang bertugas mengawasi pemerintah.
4)      Susunan kekuasaan badan atau majelis ditetapkan alam undang-undang dasar negara.
5)      Adanya partisipasi efektif rakyat dalam pembuatan keputusan publik yang menyangkup nasib dan kepentingan mereka.
6)      Adanya persamaan kedudukan dihadapan hukum.
7)      Adanya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan hak-hak minoritas.
8)      Adanya pembagian pendapatan yang adil.
9)      Adanya ketersediaan dan keterbukaan informasi.
10)  Adanya kontrol sosial untuk mengawasi pemerintah.

·         Demokrasi Menuju Masyarakat Civil Society
Demokratisasi adalah suatu proses menuju terbentuknya sebuah demokrasi. Demokrasi yang dimaksud adalah terbentuknya negara yang demokratis dan sekaligus masyarakat yang demokratis. Pembicaraan mengenai masyarakat madani atau civil society tidak bisa lepas dari demokrasi dan demokratisasi.
Civil society pada mulanya berkembang di dunia barat. Istilah civil society berasal dari bahasa latin, yaitu civitas dei atau kota ilahi. Asal kata civil adalah civilizationartinya beradab. Sedangkan society diartikan masyarakat. Jadi secara sederhanaCivil society dapat diartikan masyarakat yang beradab. Ada yang mengartikan masyarakat madani merujuk pada kata “madinah” kota tempat hijrah Nabi Muhammad SAW. Madinah berasal dari kata madaniyah yang berarti peradaban. Masyarakat madani berarti masyarakat yang beradab. Terdapat prinsip-prinsip mengenai masyarakat demokrasi di madinah pada masa Nabi Muhammad SAW yang diatur dalam Piagam Madinah. Menurut Sukardi terdapat sepuluh prinsip dasar dalam Piagam Madinah, yaitu :
  1. Kebebasan beragama.
  2. Persatuan seagama.
  3. Persatuan politik dalam meraih cita-cita bersama.
  4. Saling membantu yaitu setiap orang mempunyai kedudukan yang sama sebagai anggota masyarakat.
  5. Persamaan hak dan kewajiban warga negara terhadap negara.
  6. Persamaan hukum setiap warga negara.
  7. Pemberlakuan hukum adat yang tetap berpedoman pada keadilan dan kebenaran.
Penegakkan hukum demi tegaknya keadilan dan kebenaran tanpa pandang bulu.
Perdamaian dan kedamaian artinya pelaksanaan prinsip-prinsip masyarakat Madinah tersebut tidak kaku mengorbankan keadilan dan kebenaran.
Pengakuan hak atas setiap orang atau individu.
Dari berbagai paparan di atas dapat dipahami bahwa masyarakat madani (civil society) adalah wujud masyarakat yang memiliki keteraturan hidup dalam suasana perikemanusiaan yang mandiri, berkeadilan sosial dan sejahtera. Masyarakat madani mencerninkan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam menghadapi berbagai persoalan sosial. Gambaran masyarakat madani dapat diluraikan seperti  sebagai berikut :
·         Masyarakat madani
·         Kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri.
·         Secara umum memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial budaya dan hankam yang dinamis, tangguh dan berwawasan global.
·         Mantap mengendalikan sumber pembiayaan dalam negeri.
·          Kualitas sumber daya manusia tinggi dari tenaga-tenaga profesional untuk memenuhi kebutuhan IPTEK dan  IMTAQ.
Civil society terbentuk dari kelompok-kelompok kecil di luar lembaga negara dan lembaga lain yang berorientasi kekuasaan. Bentuk masyarakat madani sepeerti organisasi kepemudaan, organisasi perempuan atau organisasi profesi termasuk organisasi masyarakat (ormas). Dengan ciri-ciri secara umum antara lain :
  1. Mandiri dalam pendanaan
  2. Swadaya dalam kegiatan (mamanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan).
  3. Bersifat memberdayakan masyarakat dan bergerak di bidang sosial.
  4. Tidak terlibat persaingan politik untuk merebut kekuasaan.
  5. Bersifat inklusif (melindungi beragan kelompok dan menghargai keragaman).
  6. Berwawasan luas (global).
Bentuk nyata masyarakat madani secara sederhana sebenarnya telah ada dan berkembang dalam masyarakat kita. Hal ini dapat kita lihat,misalnya pada berkembangnya budaya gotong royong di berbagai kalangan masyarakat. Budaya tersebut mendorong anggota masyarakat untuk terlibat kegiatan bersama secara partisipasif. Hasil dari kegiatan bersama juga diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat. Secara tradisional, masyarakat juga memiliki mekanisme pengaturan sosial yang mereka kembangkan secara turun menurun. Misalnya dalam menentukan nilai bersama, norma atau sanksi sosial yang diberlakukan dalam masyarakat.
Tentu hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mampu mengembangkan mekanisme sosial secara mandiri, tidak dengan campur tangan struktur negara. Kita juga dapat melihat bagaimana masyarakat dapat mengembangkan musyawarah atau toleransi berdasarkan nilai-nilai tradisional. Di dalam forum-forum semacam itu mereka mengembangkan budaya kebebasan berpendapat dan menghormati perbedaan.
Masing-masing masyarakat indonesia dengan perbedaan etnik dan adat memilki mekanisme sosial yang berbeda-beda, tetapi seluruh aktifitas tersebut dilakukan secara mandiri dan mendorong partisipasi dalam kebersamaan. Bentuk-bentuk masyarakat partisipasif yang demikian inilah yang harus kita kembangkan agar kehidupan yang demokratis dapat menompang terbentuknya masyarakat madani, dan sebaliknya terbentuknya masyarakat madani akan memperkuat sendi-sendi demokrasi di segala bidang kehidupan.
  • KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
Masyarakat madani tidak muncul dengan sendirinya. Ia membutuhkan unsur-unsur sosial yang menjadi persyaratan terwujudnya tatanan masyarakat madani. Faktor-faktor tersebut merupakan satu kesatuan yang saling mengikat dan menjadi karakter khas masyarakat madani. Beberapa unsur pokok yang harus dimiliki masyarakat madani antara lain :
a). Wilayah publik yang bebas
FREE  public sphere addalah ruang publik yang bebas sebagai sarana untuk mengemukakan pendapat warga masyarakat. Di wilayah publik ini semua warga negara memiliki posisi dan hak yang sama untuk melakukan transaksi sosial  dan politk tanpa rasa takut dan terancam oleh kekuatan-kekuatan di luar civil society.
b). Demokrasi
Demokrasi adalah persyaratan mutlak lainya bagi keberadaan civil society yang murni. Tanpa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud. Secara umum demokrasi adalah suatu tatanan sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh,dari dan untuk rakyat.
c). Toleransi
Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat. Lebih dari sikap menghargai pandangan berbeda orang lain,toleransi mengacu pandangan Nurcholish Majdid, adalah persoalan ajaran dan kewajiban melaksanakan ajaran itu. Jika toleransi menghasilkan adanya tata cara pergaulan yang menyenangkan antara berbagai kelompok yang berbeda-beda, maka hasil itu harus dipahami sebagai hikmah atau manfaat dari pelaksanaan ajaran yang benar. Dalam perspektif ini, toleransi bukan sekedar tuntutan sosial masyarakat majemuk belaka, tetapi sudah menjadi bagian penting dari pelaksanaan ajaran moral agama.
d). Pluralisme
Pluralisme atau kemajemukan merupakan persyaratan lain bagi civil society. Pluralisme tidak hanya dipahami sebatas sikap harus mengakui dan menerima kenyataan sosial yang beragam, tetapi harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan perbedaan sebagai sesuatu yang alamiah dan rahmat Tuhan yang bernilai positif bagi kehidupan masyarakat.
e). Keadilan Sosial
Keadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proposional atas hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan: ekonomi, politik, pengetahuan dan kesempatan. Dengan pengertian lain, keadilan sosial adalah hilangnya monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau golongan tertentu.

  • KENDALA YANG DIHADAPI BANGSA INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT MADANI
Dalam mewujudkan masyarakat madani di indonesia, kita sebenarnya sudah memiliki modal budaya yang cukup mendukung, diantaranya budaya gotong royong, budaya religius, sifat kekeluargaan, budaya musyawarah untuk mufakat, namun dalam kenyataannya sekarang ini budaya itu tidak berkembang dengan sempurna disamping itu terdapat budaya kita yang potensi menjadi kendala. Budaya kita yang menjadi kendala dalam pengembangan budaya demokrasi untuk mewujudkan masyarakat madani antara lain :
  1. Sikap mental feodalisme dan paternalisme
Sikap mental feodal masih hidup subur di sebagian besar masyarakat indonesia. sikap mental ini dapat memperlemah budaya demokrasi. Dalam masyarakat feodal dan masyarakat yang mengalami transisi sering menganggap dirinya mempunyai kedudukan dan sebagai pelopor dalam proses transisi. Mereka selalu mengidentifikasikan diri dengan usaha-usaha dan jasa-jasanya. Oleh karena itu mereka akan sulit untuk melepaskan kedudukan sosialnya dalam masyarakatnya, sehingga dalam masyarakat tidak terdapat persamaan kesempatan dalam mengembangkan potensinya.
  1. Masih rendahnya tingkat dan mutu pendidikan
Pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia terutama dalam membuka pikiran untuk menerima hal-hal baru dan juga bagaimana berpikir secara rasional. Dengan masih rendahnya tingkat dan mutu pendidikan berakibat pada lemahnya daya nalar dan keterbukaan terhadap perubahan.
  1. Sebagian masyarakat kita masih hidup di pedalamn dan terisolir
Kehidupan masyarakat yang terisolir menyebabkan sebuah masyarakat tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di luar lingkungannya, sehingga warga masyarakat ikut terkungkung oleh pola-pola pemikiran yang sangat tradisional. Dampaknya akan terjadi kesenjangan perkembangan tatanan kehidupan dalam masyarakat indonesia.
  1. Kendala-kendala yang bersifat ideologis
Setiap perubahan yang berkaitan dengan usaha kebudayaan spritual bahkan ideologi, dianggap akan berlawanan dengan ideologi yang telah dipegang dan diyakini kebenarannya oleh masyarakat, sehinga cenderung akan menolaknya. Demikian juga dengan sebagian masyarakat indonesia yang sudah meyakini ideologi pancasila. Munculnya fasisme, komunisme dan liberalisme misalnya dianggap sebagai ancaman terhadap keunggulan demokrasi pancasila. Ketakutan dan kekuatan-kekuatan tersebut membuat demokrasi cenderung dijalankan secara defensif. Dan ini bisa mendorong kita untuk menyelamatkan demokrasi dengan cara-cara yang tidak demokratis. Misalnya pemerintah cenderung mendominasi pengambilan keputusan dan memperketat keamanan dengan alasan untuk menjaga demokrasi.
Terdapat nilai-nilai budaya yang dapat menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat yang demokratis menuju masyarakat madani. Nilai-nilai baru itu antara lain :
  1. Sifat Konsumersime yaitu sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barang-barang yangb tidak menghasilkan atau habis pakai. Sifat ini mengakibatkan ketergantungan pada pihak produsen asing, sehingga sangat merugikan. Sifat seperti ini bertentangan dengan prinsip masyarakat madani yang seharusnya bersifat produktif dan mandiri.
  2. Sifat Materialisme yaitu pandangan yang mengutamakan meteri dan harta. Atau dengan kata suatu sikap yang menganggap materi merupaan segalanya. Ini merupakan budaya kapitalis yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya kita yang mengutamakan keseimbangan, keserasian dan keselarasan antara material dan spritual. Sifat ini dapat mendorong mental seseorang untuk menjadi serakah, sewenang-wenang terhadap sesama dan lingkungan alam. Gejala ini mulai menjangkiti sebagian besar anggota masyarakat kita. Hal ini dapat dilihat betapa sulitnya pemberantasan korupsi, hancurnya hutan, rusaknya lingkungan alam di sekitar kita.
  3. Sifat Elitisme dan Eklusifisme yaitu pikiran dan pandangan seseorang yang merasa dirinya merupakan seorang atau sekelompok orang yang terpandang, terhormat, memiliki derajat yang lebih tinggi, sehingga orang lain dianggap lebih rendah.
  4. Sifat Egois yaitu sifat yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Sifat ini sangat tidak cocok untuk membangun masyarakat madani yang bercirikan , egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan, penegakkan hukum keadilan, toleransi dan pluralisme serta musyawarah.
  5. Sifat Sekulerisme dalam beragama yaitu suatu paham yang mengajarkan pemisahan urusan negara (dunia) dan urusan agama (akhirat). Sifat ini muncul akibat berkembangnya paham materialisme, di mana yang diagung-agungkan hanyalah bersifat kebendaan dan keduniawian saja, sementara urusan spritual hanya bersifat pribadi yang tidak perlu diurus bersama.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka harus segera dituntaskan program wajib belajar dan peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi kalau tidak ingin dilindas oleh perubahan dunia yang semakin cepat dewasa ini. Kita harus segara mengubah kebijakan pembangunan yang selama ini berkutat di daerah perkotaan untuk diseimbangkan dengan pembangunan di daerah pedesaan dan daerah yang masih terisolir. Gerakan ekonomi kerakyatan yaitu melalui gerakan koperasi harus diberdayakan dengan optimal agar benar-benar dapat menjadi salah satu soko guru perekonomian nasional untuk mengimbangi sistem ekonomi kapitalis yang terus mendesak kita saat ini. Kita harus bersikap moderat, dalam arti dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang, termasuk pembangunan budaya demokrasi kita harus berdasar-pijak pada unsur-unsur budaya tradisional, tetapi juga merangkul unsur-unsur budaya asing modernyang sesuai dengan kepribadian kita demi terjaminnya upaya memajukan dan memakmurkan bangsa. Dan yang tak kalah pentingnya adalah pembinaan iman dan taqwa kepada anak-anak bangsa.
  • MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA: PARADIGMA DAN PRAKTIK
Indonesia memiliki tradisi kuat civil society (masyarakat madani).bahkan jauh sebelum negara berdiri, masyarakat sipil berkembang pesat yang diwakili oleh kiprah beragam organisasi sosial keagamaan dan pergerakan nasional dalam perjuangan penegakan HAM dan perlawanan terhadap kekuasaan kolonial, organisasi berbasis islam, seperti SI, NU, dan muhammadiyah, telah menunjukan kiprahnya sebagai komponen civil society yang penting dalam sejarah perkembangan masyarakat sipil di indonesia. Sifat kemandirian dan kesukarelaan para pengurus dan anggota organisasi tersebut merupakan karakter khas dari sejarah masyarakat madani di indonesia.
Terdapat beberapa strategi untuk membangun masyarakat madani bisa terwujud di indonesia, antara lain :
·         Pertama, pandangan integrasi nasional dan politik. pandangan ini menyatakan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam kenyataan hidup sehari-hari dalam masyarakat yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat. Bagi pengikut pandangan ini praktik berdemokrasi ala barat (demokrasi liberal) hanya akan berakibat konflik anrata sesama warga bangsa baik sosial maupun politik. Demokrasi tanpa kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat dikalangan warga negara, demokrasi hanya akan dipahami sebagai kebebasan tanpa batas yang diwujudkan dengan tindakan-tindakan anarkis yang berpotensi pada lahirnya kekacauan sosial, ekonomi dan politik.
·          Kedua, pandangan reformasi sistem politik demokrasi, yakni pandangan yang menekankan bahwa untuk membangun demokrasi tidak perlu bergantung pada pembangunan ekonomi. Dalam tataran ini, pembangunan institusi-institusi politik yang demokratis lebih diutamakan oleh negara dibanding pembangunan ekonomi. Model pengembangan demokrasi ini pada kenyataannya tidaklah menjamin demokrasi berjalan sebagaimana layaknya. Kegagalan demokrasi di sejumlah negara dalam banyak hal berhubungan dengan tingkat kemiskinan warga negaranya.
·         Ketiga, paradigma membangun masyarakat madani sebagai basis utama pembangunan demokrasi. Pandangan ini merupakan paradigma alternatif di antara dua pandangan yang pertama yang dianggap gagal dalam pengembangan demokrasi. Berbeda dengan dua pandangan pertama, pandangan ini lebih menekankan proses pendidikan dan penyadaran politik warga negara, khususnya kalangan kelas menengah. Hal ini mengingat bahwa demokrasi membutuhkan topangan kultur, selain dukungan struktural.  Usaha-usaha pendidikan dan penyadaran politik warga negara merupakan upaya membangun budaya demokrasi di kalangan warga negara. Secara teoritis, upaya pendidikan dan penyadaran politik kelas menengah dapat dianggap sebagai bagian dari proses penyadaran ideologis warga negara.
Melalui proses pendidikan politik, diharapkan lahir tatanan masyarakat yang secara ekonomi dan politik mandiri. Kemandirian  mereka pada akhirnya akan melahirkan kelompok masyarakat madani yang mampu melakukan kontrol terhadap hegemoni negara.
Bersandar pada tiga paradigma di atas, pengembangan demokrasi dan masyarakat madani selayaknya tidak hanya bergantung pada salah satu pandangan tersebut. Sebaliknya, untuk mewujudkan masyarakat madani yang seimbang dengan kekuatan negara dibutuhkan gabungan strategi dan paradigma. Setidaknya tiga paradigma ini dapat dijadikan acuan dalam pengembangan demokrasi di masa transisi melalui cara :
a)      Memperluas golongan menengah melalui pemberian kesempatan bagi kelas menengah untuk berkembang menjadi kelompok masyarakat madani yang mandiri secara politik dan ekonomi. dalam pandangan ini, negara harus menempatkan diri sebagai regulator dan fasilitator bagi pengembangan ekonomi nasional. Tantangan pasar bebas dan demokrasi global mengharuskan negara mengurangi perannya sebagai aktor dominan dalam proses pembangunan masyarakat madani yang tangguh.
b)      Mereformasi sistem politik demokratis melalui pemberdayaan lembaga-lembaga demokrasi yang ada berjalan sesuai prinsip-prinsip demokrasi. Sikap pemerintah untuk tidak mencampuri atau mempengaruhi putusan hukum yang dilakukan oleh lembaga yudikatif merupakan salah satu komponen penting dari pembangunan kemandirian lembaga demokrasi.
c)      Penyelenggaraan pendidikan politik (pendidikan demokrasi) bagi warga negara secara keseluruhan. Pendidikan politik yang dimaksud adalah pendidikan demokrasi yang dilakukan secara terus-menerus melalui keterlibatan semua unsur masyarakat melalui prinsip pendidikan demokratis,yakni pendidikan dari,oleh dan untuk warga negara.
Tentang masyarakat madani di indonesia, menurut Rahardjo, masih merupakan lembaga-lembaga yang dihasilkan oleh sistem politik represif. Ciri kritisnya lebih menonjol daripada ciri konstruktifnya. Mereka, menurutnya lebih banyak melakukan protes daripada mengajukan solusi, lebih banyak menuntut daripada memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah.
Senada dengan Rahardjo, menurut AS.Hikam, karakter masyarakat madani di indonesia masih sangat bergantung terhadap negara sehingga selalu berada pada posisi subordinat, khususnya bagi mereka yang berada pada strata sosial bawah. Karena itu, menurut Hikam dalam konteks pengembangan demokrasi kenyataan ini merupakan tantangan mendesak untuk memperlancar proses demokratisasi.
Mahasiswa merupakan salah satu komponen strategis bangsa indonesia dalam pengembangan demokrasi dan masyarakat madani. Peran strategis mahasiswa dalam proses perjuangan reformasi menumbangkan rezim otoriter seharusnya ditindaklanjuti dengan ketertiban mahasiswa dalam proses demokratisasi bangsa dan pengembangan masyarakat madani di indonesia. Sebagai bagian dari kelas menengah, mahasiswa mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap nasib masa depan demokrasi dan masyarakat madani di indonesia. Sikap dan tanggung jawab itu diwujudkan dengan pengembangan sikap-sikap demokratis, toleran, dan kritis dalam perilaku sehari-hari.
Sikap demokratis salah satunya bisa diekspresikan melalui peran aktif mahasiswa dalam proses pendemokrasian semua lapisan masyarakat melalui cara-cara dialogis, santun dan bermartabat. Sikap toleran bisa ditunjukan, diantaranya dengan sikap menghargai perbedaan paandangan, keyakinan dan tradisi orang lain dengan kesadaran tinggi bahwa perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus disyukuri,dipelihara dan dirayakan dalam kehidupan sehari-hari.sedangkan sikap kritis dapat dilakukan dengan mengamati, mengkritisi dan mengontrol pelaksaan kebijakan pemerintah atau lembaga publik terkait, khususnya kebijakan yang berhubungan langsung dengan hajat orang banyak dan masa depan bangsa.  Sejalan dengan sikap ini, keterlibatan mahasiswa dalam menyuarakan isu-isu strategis bangsa, seperti mutu pendidikan, pendidikan murah, disiplin nasional, pemberantasan korupsi, KKN, isu-isu lingkungan hidup terkait dengan perubahan iklim global dan sebagainya. Sejak demokrasi menghajatkan partisipasi warga negara menyuarakan aspirasi masyarakat secara santun dan tertib merupakan salah satu sumbangan penting bagi pembangunan demokrasi berkeadaban (civilitized democracy) di indonesia. Demokrasi berkeadaban tidak mungkin tercapai tanpa praktik-praktik demokrasi yang santun di kalangan warga negara. Dalam konteks ini, demokrasi tidak lain merupakan sarana untuk mewujudkan masyarakat madani
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Demokratisasi adalah suatu proses menuju terbentuknya sebuah demokrasi. Maksudnya adalah terbentuknya negara yang demokratis dan sekaligus masyarakat yang demokratis. Pembicaraan mengenai masyarakat madani atau civil society tidak bisa lepas dari demokrasi dan demokratisasi. Untuk pertama kalinya istilah masyarakat madani dimunculkan oleh seorang mantan wakil perdana menteri malaysia yakni Anwar Ibrahim, bahwa masyarakat madani merupakan suatu  sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan masyarakat berupa pemikiran,seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan bukan nafsu atau keinginan individu.
Jadi disini akan dibahas tentang budaya demokrasi untuk menuju masyarakat madani. Bisa disimpulkan bahwa masyarakat madani adalah sebuah tatanan masyarakat sipil (civil society) yang mandiri dan demokratis. Masyarakat madani lahir dari proses penyemaian demokrasi, hubungan keduanya ibarat ikan dengan air.

  SARAN
Dalam mewujudkan pengembangan budaya demokrasi menuju masyarakat madani, dibutuhkan peran yang aktif, salah satunya adalah kita sebagai mahasiswa mampu mendemokrasikan seluruh lapisan masyarakat secara santun,dialogis dan bermartabat. Seperti halnya sikap toleran yang ditunjukkan dengan sikap menghargai perbedaan pendapat maupun pandangan, keyakinan dan tradisi orang lain dengan kesadaran yang tinggi bahwa perbedaan merupakan suatu rahmat Tuhan yang patut untuk disyukuri dan lain sebagainya yang bersifat baik atau positif.
Bisa juga melalui proses pendidikan politik, yang diharapkan dalam tatanan masyarakat lahir secara ekonomi dan politik mandiri. Kemandirian mereka pada akhirnya akan melahirkan kelompok masyarakat madani yang mampu mengontrol hegemoni negara. Mungkin masih banyak cara-cara ataupun strategi-strategi untuk mewujudkan pengembangan budaya demokrasi menuju masyarakat madani.




DAFTAR PUSTAKA
·         Adi, Suryadi. 2002.Masyarakat Madani: Pemikiran, Teori dan Relevansinya dengan Cita-cita Reformasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
·         Arifin Rahman. Sistem Politik Indonesia Dalam Perspektif, Struktural dan Fungsional. Surabaya, SIC.1998


Thursday, November 12, 2015

Hargai Proses, Jadikan Hasil Sebagai Hadiah

Ketika diri kita menghargai akan arti sebuah proses sebenarnya ialah ketika sebuah proses perubahan dari yang hal yang jelek menjadi yang baik. Saya sadar hidup ini penuh perjuangan, rintangan dan hambatan yang ada maka Fastabiqul Khoirot yakni berlomba-lombalah kalian dalam kebaikan. Seseorang hidup di dunia menjadi insan kamil mengemban amanah yang sangat penting yaitu menjadi khalifatul ard (khalifah di bumi). Saat kita menjalankan tugas itu pasti dimulai dengan adanya sebuah proses dan terkadang kita menemui masa-masa yang sulit ketika menjalani proses, terkadang hasil yang kurang baik menjadikan kita kurang menghargai proses apa yang telah kita lakukan, atau terkadang hasil yang baik menjadikan kita hanya menghargai hasil bukan proses yang kita kerjakan. Saya mulai belajar menghargai proses, saya tau betapa pentingya apa itu proses. Ketika seseorang memulai proses dengan baik maka ia akan menuai hasil yang baik, namun sebaliknya ketika seseorang memulai proses dengan buruk maka tak menutup kemungkinan hasil yang didapat kurang begitu baik. Sekarang, pikirkanlah!! Sejauh mana hasil yang anda telah capai saat ini tidak akan bisa tanpa melalui sebuah proses, hidup yang layak, kesuksesan yang yang di capai, itu merupakan buah dari kerja keras yang telah anda lakukan hingga saat ini. Dengan kita menghargai proses betapa kita akan tau perjuangan untuk meraih kesuksesan itu, betapa kita butuh pengorbanan untuk mencapai itu. Maka proses ialah hal kecil yang sangat penting untuk mencapai sebuah kesuksesan janganlah kita mengabaikannya. Dan ingat!! hasil bagus didapat berdasar proses yang baik. Maka saya tekankan untuk menghargai proses bukan hanya fokus pada hasil akhir. Jangan pernah lupakan proses dari hasil yang telah kita capai... 

Sumber 

Menulis Buku (writer)

1. Knowledge Is Power (Pengetahuan Adalah Kekuatan)
Knowledge is power. Dalam menulis buku, Anda butuh pengetahuan. Bila Anda tahu cara menulis buku yang baik dan benar, Anda akan sangat beruntung karena akan ada banyak buku yang akan Anda terbitkan.
Memiliki pengetahuan yang tepat sama dengan memiliki kekuatan yang besar. Coba bayangkan, bila Anda tahu sebuah tambang emas. Juga Anda tahu cara mengeksplorasinya, maka Anda akan sangat bahagia. Bahkan Anda adalah orang yang paling bahagia di dunia ini karena Anda memiliki power yang luar biasa, pengetahuan.
Untuk mendapatkan pengetahuan, kuncinya hanya satu: Belajar.
Bila suka belajar, Anda akan tahu. Namun sebaliknya, cobalah tidak belajar, dunia Anda akan gelap. Anda tidak akan bahagia karena Anda tidak tahu tambang emas Anda.
Begitu pula, untuk mendapatkan pengetahuan menulis buku, kuncinya hanya satu: Belajar.
Bila Anda mau dan suka belajar, Anda akan tahu. Namun bila Anda menganggap belajar itu mahal, maka cobalah ketidaktahuan. Ketidaktahuan jauh lebih mahal harganya. Bila Anda tidak tahu bagaimana cara RAHASIA menulis buku yang baik dan benar, maka menulis buku akan menjadi masalah besar bagi Anda. Seperti lumrah orang berkata, apa saja yang tidak Anda ketahui, tidak dapat menolong Anda.
2. Work is a pleasure (Bekerja Itu Menyenangkan)
Work is a pleasure. Bila Anda tahu tambang emas, serta hal yang berkaitan dengannya, dan Anda bekerja dengan senang hati, maka Anda telah berada di jalur yang benar. Anda sedang meniti jalan menuju sukses.
Untuk menciptakan satu buku, Anda harus menulis dengan senang dan bergembira. Anda harus seperti sedang menangguk emas. Anda harus menulis dengan ringan dan mengalir, tidak ada beban, tidak ada tekanan.
Namun bila menulis masih terasa berat bagi Anda, berarti Anda belum menganggap menulis buku sebagai sesuatu yang berharga seperti emas.
Bila demikian, Anda harus tetap menulis, jangan berhenti. Tenang saja karena merasa berat dalam memulai segala hal adalah biasa. Coba ingat-ingat lagi saat Anda pindah atau bergaul dengan lingkungan dan orang baru, Anda merasa berat dan kaku, kan?
Begitu juga dalam memulai menulis, apalagi sudah mulai menulis buku, Anda akan merasa berat menjalankannya. Akan ada banyak halangan dan rintangan yang akan merayu Anda untuk tidak menyelesaikan tulisan atau buku Anda.
Tips untuk keluar dari situasi ini adalah dengan menyadari dan percaya bahwa, keadaan seperti ini adalah biasa dalam memulai sesuatu. Untuk menggapai tujuan, orang harus berusaha dan berjuang terlebih dahulu, no pain, no gain…
3. No Pain No Gain (Bila Tidak Ada Kesakitan, Maka Tidak Ada Hasil)
Akan ada banyak pain (kesakitan), akan ada banyak masalah sepanjang jalan menuju tambang emas Anda (Gain). Memang demikianlah aturan mainnya. Dan untuk itu, Anda harus bekerja keras untuk mengusahakan sesuatu yang sangat Anda inginkan.
Jika semua lancar lancar saja, jika semuanya mudah mudah saja seperti semudah membalikkan telapak tangan, maka impian Anda mungkin terlalu kecil, atau sesuatu itu tidak layak diimpikan. Impian yang besar, biasanya, kesakitan atau tantangannya juga besar!
Apakah Anda pernah atau bahkan sering mendengar pernyataan di atas?
Ya, satu sikap wajib yang harus diambil seorang penulis yang bijak ketika halangan dan rintangan itu terus menghadang adalah: Terus berjuang dan  Never Give Up, jangan menyerah….
Oke terima kasih telah membaca sampai disini…. Sebelum lanjut, saya mau kasih HADIAH untuk Anda: Ebook 12 Kesalahan FATAL Penulis Pemula. Ebook dahsyat ini telah menginspirasi banyak orang menjadi penulis hebat… silakan klik untuk download.
4. Never Give up (Jangan Menyerah)
Bila sudah mempunyai knowledge,
Anda sudah menulis dengan senang hati,
Anda telah menghadapi banyak masalah dan ia sangat suka menghadang Anda,
maka…
Lakukan terus, never give up, jangan menyerah.
Bila Anda give up maka Anda tidak akan sampai sukses mendulang banyak emas. Anda tidak akan sampai menerbitkan buku.
Jangan mudah menyerah. Sebenarnya, dengan melakukan tiga hal di atas: Mau belajar, bekerja dengan senang hati, bekerja keras, Anda sudah dekat dengan puncak kesuksesan. Anda sudah berada di track yang benar. Pensil, pena, keyboard komputer Anda adalah saksinya. Kursi, meja, lantai dan dinding kamar Anda telah melihat usaha Anda. Keluarga, teman, tetangga Anda juga tahu bahwa Anda telah melakukan hal yang benar.
Anda hanya butuh selangkah lagi untuk sukses. Anda hanya butuh keyakinan bahwa tidak ada yang mustahil dalam hidup ini bila Anda telah berada di track yang benar.
5. Nothing is impossible (Tidak Ada yang Mustahil)
Percayalah bahwa segalanya adalah mungkin bagi orang yang sungguh-sungguh. Segalanya akan terjadi bila Anda telah menulis dengan segenap jiwa, dengan seluruh raga, dengan semua doa.
Apalagi sudah banyak orang yang sukses dalam menulis buku. Anda harus lebih yakin lagi bahwa Anda pun bisa seperti mereka. Bila sudah ada satu, dua, tiga orang telah berhasil menangguk emas, maka hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil bagi orang keempat, kelima, keenam untuk melakukan hal yang sama